Menjauhlah

Menjauhlah, menjauhlah kamu dari padaku. 
Ini bukan sebuah pemerintahan diktator
yang memaksamu melakukan ini itu
dengan todongan peluru, ketika tak sehati lalu yang menyalak “dor!”
(Aku cukup tahu diri untuk tak menuntut sesuatu darimu)

Aku hanya mencintaimu.
Pernyataan singkat, di sela ingat, tanpa tenggat
untukmu menanggapi atau menjawabku
meski dalam haru biru hati tentu aku mengharap kamu dan aku sepakat
(tapi itu adalah harap selintas dalam hatiku)

Jarak adalah sesuatu yang menyiksa
sepedih siksa guillotine mengayun-ngayun memenggal aksi mesra
hingga kita lambat laun, berangsur-angsur terpisah rasa
sampai hilang lenyap moksa rasa itu entah ke mana
(aku tengah terjerembab dalam kesadaran tiba-tiba bahwa sejak mula ini fatamorgana)

Pedihnya, perihnya!

Leave a comment